Jenis Kontraksi yang Akan Dihadapi Saat Persalinan
1. Kontraksi Dini
Jenis kontraksi kehamilan yang pertama adalah kontraksi dini. Kontraksi dini biasanya terjadi saat awal kehamilan, yakni trimester pertama. Kondisi seperti ini terjadi saat tubuh masih sedang dalam proses penyesuaian dengan berbagai perubahan akibat adanya kehamilan. Jika Moms merasa perut terasa kencang di usia kehamilan yang masih cukup muda, jangan khawatir.
Jenis kontraksi tersebut disebabkan oleh meregangnya jaringan ikat di sekitar rahim yang biasanya diikuti oleh perut kembung, sembelit, dan kekurangan cairan. Jadi secara keseluruhan, kontraksi dini masih tergolong normal. Satu hal yang patut diwaspadai adalah bila kontraksi tak kunjung hilang dan disertai dengan adanya bercak. Segeralah periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut
2. Kontraksi Palsu
3. Kontraksi Saat Berhubungan Intim
Saat baru pertama kali hamil, dokter kandungan Moms pasti pernah mengingatkan untuk tidak berhubungan suami-istri dulu hingga usia kehamilan memasuki bulan ke-4 dan sementara menghentikan aktivitas tersebut di bulan ke-8. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar karena sperma mengandung hormon prostaglandin. Hormon ini bisa menyebabkan kontraksi pada rahim yang berujung pada keguguran atau kelahiran bayi premature
4. Kontraksi Inersia
Jenis kontraksi kehamilan yang keempat ini kerap terjadi pada Moms dengan proses persalinan yang lemah, pendek, atau tidak sesuai fase. Kontraksi inersia disebabkan oleh kelainan fisik ibu, seperti kurangnya nutrisi dan gizi saat hamil, anemia, hepatitis atau TBC, dan miom. Kontraksi intersia terdiri dari tingkatan primer dan sekunder. Disebut primer apabila tidak ada kontraksi sama sekali ketika hendak bersalin, sedangkan sekunder merupakan kontraksi kontraksi yang awalnya bagus, kuat dan teratur tetapi setelah itu menghilang begitu saja.
5. Kontraksi Persalinan
Itulah kelima jenis kontraksi kehamilan yang dibedakan dari sebab dan akibatnya. Hal terpenting yang harus Moms lakukan ketika merasakan kontraksi di minggu-minggu akhir kehamilan adalah berusaha untuk selalu tenang dan menghitung berapa lama kontraksi berlangsung. Jika frekuensi kontraksi semakin sering, tandanya Moms sudah siap untuk melahirkan sang buah hati.